ASUHAN
KEPERAWATAN
KELUARGA Tn.s DENGAN KATARAK
I. Pengkajian
II. tanggal pengkajian : 10 Januari 2012
A. Data Dasar Keluarga
1.
Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.
S
2.
Usia : 56 Tahun
3.
Pendidikan : SD
4.
Pekerjaan : Supir Angkot
5.
Alamat/No. Telp : Jl. Tata Surya Gg.II
No. 33
No
|
Nama
|
Gender
|
Hub.
Dgn KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Agama
|
1.
|
Tn. S
|
L
|
KK
|
56
|
SD
|
Supir
Angkot
|
Islam
|
2.
|
Ny. S
|
P
|
Istri
|
50
|
SMP
|
Pedagang
|
Islam
|
3.
|
An. I
|
P
|
Anak
|
34
|
SMK
|
Ibu
rumah tangga
|
Islam
|
4.
|
An.RK
|
L
|
Anak
|
31
|
SMK
|
Swasta
|
Islam
|
5.
|
An.RF
|
L
|
Anak
|
29
|
SMK
|
Swasta
|
islam
|
6.
|
An.Y
|
L
|
Anak
|
17
|
SMK
|
Pelajar
|
islam
|
6.
Komposisi Keluarga :
Dalam satu rumah terdapat 1 Kepala Keluarga, dimana dalam
1 Kepala Keluarga tersebut terdiri dari Tn.
S (Kepala Keluarga), Ny.S
(Istri) serta An.Y (Anak) yang tinggal dalam 1 rumah. An. I, An.RK, An.RF sudah menikah dan sekarang
tidak tinggal bersama orang tuanya lagi.
7. Genogram (gambarkan keluarga klien) :
|
Keterangan:
:
Perempuan :
Tinggal serumah
:
Laki-laki :
Penderita katarak
:
meninggal : Menikah
: anak
8.
Tipe Keluarga :
Keluarga Besar
9.
Suku Bangsa : Jawa – Indonesia
10.
Agama
: Islam
11.
Status sosial ekonomi keluarga
o Total
pendapatan keluarga perbulan: ± Rp 1.000.000,-
o
Apakah penghasilan keluarga
mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari: Ya
o
Apakah ada anggota keluarga
yang membantu keuangan keluarga :
Ya,
apabila anak-anak Tn.S mendapatkan tambahan uang lebih serta Ny.S bekerja
sebagai pedagang di pasar.
12.
Aktifitas rekreasi keluarga:
Keluarga jarang ketempat hiburan untuk rekreasi
dikarenakan dengan kesibukan kerja masing-masing anggota keluarga, tetapi
biasanya keluarga berkunjung ke rumah saudara-saudaranya yang ada di daerah
lain. Aktivitas tersebut biasanya termasuk rekreasi bagi keluarga Tn.S
13.
Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga:
Keluarga Tn.S tidak memiliki
riwayat penyakit keluarga. Tn. S mengidap penyakit kolesterol tinggi di mana
kolesterol Tn.S 250 mg/dl
14.
Riwayat keluarga inti:
Tn. S memiliki istri bernama Ny. S dikaruniai 4 orang anak yang terdiri dari 1orang putri dan 3 orang putra. Anak pertama, kedua
dan ketiga sudah menikah dan tidak tinggal satu rumah dengan Tn.S dan Ny.S.
Hanya An.Y yang masih duduk di bangku kelas 2 SMK yang masih tinggal satu rumah
dengan Tn.S dan Ny.S. jadi dalam 1 rumah keluarga Tn.S terdapat 3 anggota
keluarga
15.
Riwayat keluarga sebelumnya:
Keluarga Tn. S
berasal dari suku Jawa dan bangsa Indonesia. Keluarga Tn. S termasuk dalam keluarga ekonomi sedang, dengan
penghasilan ± Rp
1.000.000,- dan digunakan untuk kebutuhan 3 orang dalam 1 KK.
B. Lingkungan
1.
Perumahan
a.
Jenis rumah :
Permanen
b.
Luas Bangunan :
6x11 m2
c.
Luas Penerangan : 10 m2
d.
Status rumah :
Milik Pribadi
e.
Atap rumah :
Genteng
f.
Ventilasi rumah :
Ada
g.
Luas Ventilasi Rumah :
< 10% luas lantai
h.
Apakah cahaya dapat masuk
rumah pada siang hari: dapat, namun tidak terlalu mencukupi, hal ini
dikarenakan kondisi rumah Tn.S tidak datar melainkan dengan kondisi tanah yang
menurun ke bawah, serta ventilasi rumah Tn.S hanya sedikit.
i.
Penerangan :
Listrik
j.
Lantai :
Keramik
k.
Kebersihan rumah secara
keseluruhan: rumah berantakan, penataan rumah yang tidak rapi karena
barang-barang dagangan Ny.S di simpan dalam ruang tamu yang tidak tertata
dengan baik.
2.
Denah rumah
I
: Teras
II:
Ruang Tamu
III
: kamar tidur
IV
: Ruang Tengah
V
: Tangga
VI
& VII : Kamar tidur
VIII
: dapur
IX
: kamar mandi
Rumah
yang dimiliki keluarga Tn.S adalah rumah yang telah di huni selama 15 tahun.
Rumah yang permanen, luas rumah keseluruhan 6x11 m2 dengan jumlah
kamar yang dimiliki adalah 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang tamu,
1 ruang tengah, dan teras depan rumah untuk bersantai. Pencahayaan di rumah ini
ada namun kurang, hal ini dikarenakan kondisi rumah Tn.S tidak datar melainkan
dengan kondisi tanah yang menurun ke bawah, serta ventilasi rumah Tn.S hanya
sedikit, sumber air dari PAM bersih.
|
|
3.
Pengelolaan sampah
a.
Apakah keluarga mempunyai
tempat pembuangan sampah: Ya
b.
Bagaimana cara pengelolaan
sampah rumah tangga: Di ambil Petugas
4.
Sumber air
a.
Sumber air yang digunakan oleh
keluarga: PAM
5.
Jamban keluarga
a.
Apakah keluarga memiliki WC
sendiri: Ya
b.
Jenis jamban keluarga: Leher
angsa
c.
Jarak antara sumber air dengan
tempat penampungan tinja: < 10meter
6.
Pembuangan air limbah
Air
limbah dari keluarga Tn. S
di buang ke sungai berantas yang dekat dengan rumah keluarga Tn.S
7.
Fasilitas sosial dan fasilitas
kesehatan
o
Perkumpulan sosial yang ada di
daerah Tn.S adalah pengajian dan
perkumpulan arisan ibu PKK yang biasanya diadakan tiap satu minggu sekali.
o Terdapat
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Puskesmas, Puskesmas pembantu
o Keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas sebagai fasilitas pengobatan
apabila anggota keluarga yang lain sakit dan RS terdekat dari rumah keluarga
Tn.S
o Fasilitas
kesehatan dapat terjangkau dengan Angkutan Umum, mobil, dan motor
8.
Karakteristik tetangga dan
komunitas
Rumah
Tn. S Dekat dari layanan kesehatan serta pusat perbelanjaan, sehingga mudah terjangkau dengan jalan kaki dan naik
angkutan umum, lingkungan tetangga Tn.S merupakan daerah
perumahan yang warganya ramah. Keluarga Tn.S selalu mengikuti acara-acara yang
di lakukan oleh warga sekitar, misalnya pengajian serta kumpul-kumpul warga. Di
samping itu, keluarga Tn. S
mampu beradaptasi dengan baik.
9.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga
Tn. S tinggal dalam komunitas dan lingkungan yang baik yaitu di
Jl.
Tata Surya Gg.II No. 33
10. Perkumpulan
keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S mengaku sering mengikuti kegiatan kemasyarakatan, misalnya kegiatan
kerjabakti/gotong royong antar warga, pengajian, dan kegiatan PKK yang diadakan di daerah : Jl.
Tata Surya Gg.II No. 33
11. Sistem
pendukung keluarga
a.
Sistem Formal : Keluarga memiliki ikatan dengan komunitas
dalam bidang kesehatan karena selalu berobat pada layanan kesehatan yang dapat
di jangkau.
b. System
Informal : Keluarga memiliki hubungan
yang erat dan akrab dengan anggota keluarga yang lainnya, walaupun anak Tn.S
sudah 3 yang berkeluarga dan tidak tinggal dalam satu rumah namun anak-anak
Tn.S selalu berkunjung dan perhatian terhadap kesehatan Tn.S.
C. Struktur Keluarga
1.
Pola komunikasi keluarga
Tuan S selalu bermusyawarah dengan Istrinya
Ny.S sebelum di beritahukan kepada anak-anaknya. Keluarga Tn. S selalu bermusyawarah dengan
anggota keluarga yang lain sebelum memutuskan segala sesuatu untuk kebaikan
keluarga mereka.
2.
Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn.
S yang paling dominan dalam mengambil keputusan adalah
kepala keluarga, namun dalam proses pengambilan keputusan tersebut terdapat saran
dan masukan dari keluarga yang selalu di pertimbangkan yang akan di jadikan
musyawarah bersama untuk mencapai suatu keputusan bersama.
3.
Struktur peran
Tn.S (Kepala Keluarga)
|
Sebagai
seorang ayah dan sebagai pencari
nafkah
|
Ny.S (Istri)
|
Sebagai Istri serta yang membantu dalam pencari
nafkah keluarga dengan berjualan
|
An. Y (anak)
|
Anak
dan anggota keluarga yang selalu menemani Tn.S untuk pengobatan.
|
4.
Nilai dan norma budaya
Nilai dan norma yang diterapkan dalam keluarga Tn. S yaitu budaya Jawa yang masih
menjunjung tinggi tepo seliro dan toleransi antar anggota keluarganya.
D. Fungsi Keluarga
1.
Fungsi afektif
Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu
dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain, apabila ada
anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu
sesuai dengan kemampuan dan keluarga Tn.S selalu memberikan support untuk
kesembuhan anggota keluarga apabila ada yang sakit.
2.
Fungsi social
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga
ini tampak kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam
melaksanakan tugas di dalam
keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga
sekitar rumahnya.
E. Stres dan Koping Keluarga
A.
Stresor jangka pendek dan
jangka panjang
a.
Stresor jangka pendek
-
Tn.S masih menunggu kapan
kepastian beliau akan di operasi, waktu yang belum pasti menyebabkan Tn.S ingin
cepat-cepat ingin segera di operasi agar Tn.S mencapai kesehatan yang di
inginkan.
b.
Stressor jangka panjang
-
Kecemasan Tn. S saat akan menghadapi masa
tua, dimana Tn.S sebagai kepala rumah tangga yang menafkahi keluarganya
walaupun istri ikut membantu dalam mencari nafkah tambahan untuk keperluan
anggota keluarga.
B.
Kemampuan keluarga berespon
terhadap masalah
Keluarga tanggap terhadap masalah yang
terjadi. Bila ada masalah, keluarga langsung berusaha menyelesaikan masalah
tersebut.
C.
Strategi koping yang digunakan
a.
Strategi Koping Internal:
pemecahan masalah bersama dengan diskusi
dengan anggota keluarga ataupun dengan kerabat dekat serta menganggap
semua masalah yang dihadapi pasti ada jalan keluarga, dan dalam menghadapi
masalah selalu santai.
b.
Strategi Koping Eksternal:
memelihara hubungan dengan komunitas dan spiritual.
D.
Strategi adaptif disfungsional
Strategi adaptif disfungsional yang
biasanya digunakan adalah pengambilan keputusan secara mendadak, tanpa
memikirkan akibat yang terjadi. Kadang strategi tersebut malah menimbulkan
masalah baru bagi keluarga.
E.
Pemeriksaan fisik
·
Menurut data Puskesmas, Tn.S merupakan pasien katarak
·
Keadaan umum: baik
·
Kesadaran: CM
·
Mata: Normal
·
Mulut: bibir basah, tidak ada
gusi berdarah
·
Leher: tidak ada JVD, tidak ada deviasi trachea, nadi karotis teraba.
·
Kekuatan otot: 5 5
5 5
·
Oedem: tidak
ada
·
TTV
TD : 130/ 90 mmHg
N : 80 x/ menit
RR : 18 x/ menit
F.
Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keluarga
Keluarga mengharapkan agar mahasiswa dan petugas puskesmas dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga ini dengan membantu untuk memberikan arahan, informasi yang tepat dan
cara mengatasi masalah yang diderita oleh
keluarga ini sehingga keluarga
ini mempunyai jalan keluar untuk mengatasi masalah yang ada ini dan mengerti
tentang kesehatan.
G.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Memberikan konseling, informasi dan edukasi kepada keluarga Tn. S tentang kesehatan penanganan katarak setelah di oprasi dan
masalah kolesterol yang di alami oleh Tn.S . Ny. S dan Ny.S mengatakan bahwa informasi
tentang kesehatan sangat dibutuhkan sekarang ini untuk tambahan pengetahuan
bagi mereka
III.
ANALISA DATA
Data
|
Diagnosa Keperawatan
|
Ds:
-
Tn.S dan Keluarga tidak mengetahui tentang penyakit kolesterol yang di
alami oleh Tn.S
-
Tn.S dan Keluarga tidak mengetahui pantangan makanan/ diet untuk
kolesterol
-
Tn.S dan Keluarga mengaku tidak tau tentang penyakit mata yang di
derita Tn.S
Do:
-
Tn.S dan Keluarga bingung saat ditanya tentang penyakit Tn.S
-
Keluarga tidak mengetahui tentang diit kolesterol
|
1.
Kurang pengetahuan keluarga Tn.S tentang nutrisi pada lansia b/d
kurangnya informasi
|
Ds:
-
Keluarga mengatakan barang-barang jualan selalu di tumpuk di ruang
tamu
-
Keluarga mengatakan bahwa tetangga mereka pernah terkena DB
-
Keluarga mengatakan jeding selalu di kosongkan karena sering memakai
ember untuk MCK
-
Keluarga mengaku anggota keluarga sibuk dengan kegiatan masing-masing
sehingga masalah kesehatan tumah tidak terlalu di pedulikan
Do:
-
Rumah berantakan (terlihat di ruang tamu banyak barang jualan)
-
Pekarangan rumah banyak tumpukan kayu
-
Luar kamar mandi selalu lembab dan tidak terawat
|
2.
Ketidakmampuan dalam pemeliharaan rumah b/d
inadekuat suport sistem
|
Ds :
-
Tn.S mengatakan ingin segera melakukan operasi mata agar cepat sembuh
-
Tn.S mengatakan kolesterolnya tinggi dan ingin mengetahui pantangan
makanan untuk kolesterol
Do:
-
Tn.S bertanya dan ingin mencari tahu tentang diit kolesterol
-
Tn.S terlihat semangat untuk melakukan operasi mata dalam mencapai kesehatan
-
Kolesterol Tn.S 250 mg/dl
|
3. Perilaku mencari hidup
sehat b/d keinginan untuk mencapai kesehatan yang lebih baik
|
Ds :
-
Tn.S mengatakan mata sebelah kiri fungsi penglihatannya terganggu
karena saat melihat pandangannya menjadi 2 dan mata sebelah kanan saat
melihat samping tidak kelihatan.
-
Tn.S mengatakan tidak bias melihat pada jarak 30-50 km
-
Tn.S mengatakan hamper jatuh dari tangga karena tidak jelas melihat
Do :
-
Rumah memiliki tangga semen yang menghubungkan ruang tamu dan ruang
tengah
-
Bagian luar kamar mandi basah dan cenderung licin
|
4. Resiko trauma (injury)
b/d ketidakmampuan keluarga memelihara rumah
|
Ds :
-
Tn.S dan keluarga mengatakan ingin cepat-cepat operasi
-
Tn.S mengatakan tidak peduli untuk tindakan operasi yang dilakukan
yang penting cepat sembuh
Do :
-
Keluarga mendukung untuk operasi
-
TD: 130/90 mmHg
|
5. Koping keluarga siap
untuk perubahan b/d kemauan keluarga merubah perilaku untuk pengobatan kesehatan
|
Skala Penentuan Prioritas Asuhan Keperawatan
Keluarga
a.
Kurang pengetahuan keluarga Tn.S tentang nutrisi pada lansia b/d
kurangnya informasi
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Rasional
|
1.
|
Sifat masalah
Aktual
|
3/3 X 1
|
1
|
Keluarga dan Tn.S tidak mengetahui tentang penanganan penyakit
kolesterol yang di derita serta diit yang baik untuk Tn.S
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah
|
2/2 X 2
|
2
|
Masalah dapat mudah di ubah dengan keinginan keluarga untuk mengarah
ke kesehatan yang di inginkan
|
3.
|
Potensi pencegahan
tinggi
|
3/3 X 1
|
1
|
Keingintahuan keluarga dan Tn.S sangat
besar untuk mengetahui diit yang baik untuk penyakit kolesterolnya
|
4.
|
Menonjolnya masalah
Segera di tangani
|
2/2 X 1
|
1
|
Keluarga menyadari masalah dan ingin segera menangani agar kesehatan
dengan cepat di dapatkan
|
|
Jumlah
|
|
5
|
|
b. Ketidakmampuan dalam
pemeliharaan rumah b/d inadekuat suport sistem
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Rasional
|
1.
|
Sifat masalah
Aktual
|
3/3 X 1
|
1
|
Anggota keluarga sibuk dengan kegiatannya
sehingga kesehatan rumah terabaikan
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah
|
2/2 X 2
|
2
|
Masalah dapat mudah di ubah karena keluarga
ingin rumah mereka selalu bersih dan keinginan keluarga yang sangat besar
untuk mencapai keadaan rumah yang sehat
|
3.
|
Potensi pencegahan
Tinggi
|
3/3 X 1
|
1
|
Masalah dapat di ubah sesuai dengan keinginan
yang besar dari keluarga untuk berubah
|
4.
|
Menonjolnya masalah
Segera di tangani
|
2/2 X 1
|
1
|
Komplek lingkungan keluarga Tn.S pernah
terserang DBD, penanganan harus cepat di lakukan agar terhindah dari bahaya
resiko penyakit
|
|
Jumlah
|
|
5
|
|
c.
Perilaku mencari hidup sehat b/d keinginan untuk
mencapai kesehatan yang lebih baik
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Rasional
|
1.
|
Sifat masalah
Potensial
|
1/3 X 1
|
1/3
|
Keluarga dan Tn.S ingin keluarganya sehat
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
mudah
|
2/2 X 2
|
2
|
Karena keinginan dan kesadaran dari keluarga sendiri
|
3.
|
Potensi pencegahan
Tinggi
|
3/3 X 1
|
1
|
Masalah cepat teratasi karena keluarga yang menginginkan perubahan
tanpa paksaan
|
4.
|
Menonjolnya masalah
Segera di tangani
|
2/2 X 1
|
1
|
Masalah harus segera di tangani untuk itu keluarga menyadari untuk
cepat mengambil keputusan untuk perubahan yang lebih baik
|
|
Jumlah
|
|
4 1/3
|
|
d.
Resiko trauma (injury) b/d ketidakmampuan keluarga
memelihara rumah
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Rasional
|
1.
|
Sifat masalah
Resiko
|
2/3 X 1
|
2/3
|
Dengan keterbatasan penglihatan serta kondisi rumah yang sangat
beresiko untuk terjadinya injury pada Tn.S
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
Sebagian
|
1/2 X 2
|
1
|
Masalah sebagian dapat di rumah, karena keadaan rumah yang bertangga
sulit untuk di rubah, tetapi kesehatan Tn.S dapat di ubah dengan operasi yang
berhasil
|
3.
|
Potensi pencegahan
cukup
|
2/3 X 1
|
2/3
|
Penglihatan yang baik dapat menunjang resiko cidera pada keadaan rumah
yang beresiko untuk injury
|
4.
|
Menonjolnya masalah
Segera di tangani
|
2/2 X 1
|
1
|
Masalah harus cepat di atasi agar resiko tidak menjadi aktual
|
|
Jumlah
|
|
3 1/3
|
|
e.
Koping keluarga siap untuk perubahan b/d kemauan
keluarga merubah perilaku untuk
pengobatan kesehatan
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Rasional
|
1.
|
Sifat masalah
Potensial
|
1/3 X 1
|
1/3
|
Koping yang baik dari keluarga untuk pengobatan kesehatan
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah
|
2/2 X 2
|
2
|
Masalah bisa di ubah dengan mudah karena koping yang baik telah di
tunjukan keluarga untuk menghadapi masalah
|
3.
|
Potensi pencegahan
Tinggi
|
3/3 X 1
|
1
|
Masalah dapat di tangani dengan dukungan dari keluarga dan keinginan
Tn.S untuk memperbaiki kesehatannya
|
4.
|
Menonjolnya masalah
Segera di tangani
|
2/2 X 1
|
1
|
Masalah harus cepat di atasi, agar kesehatan yang di inginkan keluarga
dapat tercapai
|
|
Jumlah
|
|
4 1/3
|
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Nama Klien : Keluarga Tn.S
Alamat :
Jl. Tata Surya Gg.II No. 33
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Evaluasi
|
Intervensi
|
||
Umum
|
Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
|||
1.
|
Kurang pengetahuan keluarga Tn.S tentang nutrisi pada lansia b/d
kurangnya informasi
|
Setelah di lakukan tindakan keperawatan, keluarga dapat mengetahui apa
itu penyakit kolesterol dan penyakit katarak
|
Setelah
di lakukan tindakan:
·
keluarga mengerti tentang penyakit Tn.S
·
Tn.S dapat mengetahui tentang penyakitinya
|
Keluarga dapat mengulang kembali tentang materi yang di jelaskan
apabila di tanya
|
Keluarga menyatakan sudah paham tentang penyuluhan yang di lakukan
|
·
Penyuluhan penyakit kolesterol
·
Peyuluhan penyakit katarak
|
2.
|
Ketidakmampuan dalam
pemeliharaan rumah b/d inadekuat suport sistem
|
Setelah di lakukan tindakan keperawatan, keluarga mampu memahami pentingnya
rumah sehat untuk mencegah penyakit
|
Setelah di lakukan tindakan :
Keluarga dapat menyempatkan waktu untuk membersihkan rumah agar
terhindar dari penyakit
|
Keluarga dapat mengetahui pentingnya arti kesehatan rumah untuk
mencegah timbulnya penyakit
|
Keluarga mengerti pentingnya arti rumah sehat untuk kesehatan
sekeluarga dan keluarga dapat mencegah penyakit DBD
|
·
Penyuluhan rumah sehat
·
Penyuluhan DBD
|
3.
|
Perilaku mencari hidup
sehat b/d keinginan untuk mencapai kesehatan yang lebih baik
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien dan keluarga mematuhi
diit kolesterol serta keluarga dapat membantu pasien setelah operasi mata
|
Setelah di lakukan tindakan :
·
Tn.S dan keluarga tidak melanggar diit kolesterol untuk kesehatan Tn.S
·
Keluarga paham dengan tugasnya apabila pasien telah melakukan operasi
|
Tn.S dapat mengetahui diit yang baik untuk kolesterolnya
|
Tn.S dan keluarga dapat bekerja sama untuk kesembuhan anggota keluarga
|
·
Penyuluhan diit kolesterol
·
Penyuluhan persiapan setelah operasi mata
|
4.
|
Resiko trauma (injury)
b/d ketidakmampuan keluarga memelihara rumah
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga dapat meminimalisir
resiko injury
|
Setelah di lakukan tindakan :
Keluarga dapat mengantisipasi resiko trauma
untuk pemeliharaan rumah
|
Keluarga dapat menjaga rumah agar selalu sehat serta meminimalisir
resiko injury yang di sebabkan licinnya lantai serta tangga yang tidak aman
|
Keluarga selalu memperhatikan Tn.S dan menemani Tn.S saat beraktifitas
sendirian
|
·
Motifasi keluarga untuk menjaga kesehatan rumah
·
Anjurkan keluarga untuk selalu menemani Tn.S saat keluar rumah
sendirian
|
5.
|
Koping keluarga siap
untuk perubahan b/d kemauan keluarga merubah
perilaku untuk pengobatan kesehatan
|
Setelah di lakukan tindakan keperawatan, keluarga tau apa yang harus
di lakukan saat Tn.S telah di operasi
|
Setelah di lakukan tindakan :
Keluarga lebih memotifasi Tn.S untuk mencapai kesehatan yang
diinginkan
|
Keluarga dapat membantu kebutuhan pasien selama post op
|
Keluarga mengaku paham dengan apa yang di sampaikan
|
·
Motifasi keluarga untuk memperhatikan kebutuhan Tn.S selama post op
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien : Keluarga Tn.S
Alamat :
Jl. Tata Surya Gg.II No. 33
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tindakan Keperawatan
|
Evaluasi
|
1.
|
Kurang
pengetahuan keluarga Tn.S tentang nutrisi pada lansia b/d kurangnya informasi
|
·
Melakukan penyuluhan penyakit kolesterol
·
Melakukan peyuluhan penyakit katarak
|
Keluarga mengerti dan paham dengan apa yang
telah di sampaikan serta saat di tanya dapat menjawab
|
2.
|
Ketidakmampuan dalam pemeliharaan rumah b/d inadekuat
suport
|
·
Melakukan penyuluhan rumah sehat
·
Melakukan penyuluhan DBD
|
Keluarga
mengerti dan paham dengan apa yang telah di sampaikan serta saat di tanya
dapat menjawab
|
3.
|
Perilaku mencari hidup sehat b/d keinginan untuk mencapai kesehatan yang
lebih baik
|
·
Melakukan penyuluhan diit kolesterol
·
Melakukan penyuluhan persiapan setelah operasi mata
|
Keluarga
mengerti dan paham dengan apa yang telah di sampaikan serta saat di tanya
dapat menjawab
|
4.
|
Resiko trauma (injury) b/d ketidakmampuan keluarga memelihara rumah
|
·
Memotifasi keluarga untuk menjaga kesehatan rumah
·
Menganjurkan keluarga untuk selalu menemani Tn.S saat keluar rumah
sendirian
|
Keluarga
mulai menyapu tangga serta membersihkan daerah luar kamar mandi yang licin
|
5.
|
Koping keluarga siap untuk perubahan b/d kemauan keluarga merubah perilaku untuk pengobatan kesehatan
|
·
Memotifasi keluarga untuk memperhatikan kebutuhan Tn.S setelah operasi
dan membantu pasien dalam pantangan post op
|
Keluarga
mengaku paham dengan apa yang di sampaikan serta terlihat memotifasi pasien dengan
menenangkan hati pasien apabila pasien takut untuk operasi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar